Minggu, 03 Februari 2008

Tinta Cerdas

Sebuah tinta yang dapat merubah warnanya ketika menemukan oksigen bisa membantu para pembeli dalam menentukan apakah makanan kemasan yang mereka beli masih segar atau tidak.

Oksigen adalah pantangan bagi makanan segar karena oksigen dapat menyebabkan makanan terdegradasi dan bakteri memerlukan oksigen ini untuk tumbuh. Dengan demikian, banyak makanan sekarang ini dikemas dalam kemasan yang hanya berisi gas tertentu seperti nitrogen dengan tujuan untuk melindungi dari oksigen. Kandungan oksigen hampir seluruhnya dihilangkan dalam kemasan.

Andrew Mills dan David Hazafy di Universitas Stratchlyde, UK, telah berhasil membuat sebuah tinta biru berbasis pelarut ireversibel, yang jika diaktivasi dengan sinar UV akan kehilangan warnanya dan menjadi sensitif oksigen; tinta ini hanya akan kembali ke warna aslinya jika menemukan oksigen.

Kelebihan utama dari tinta ini dibanding metode-metode tradisional untuk mendeteksi kerberadaan oksigen adalah cukup murah dan mudah digunakan, khususnya karena tinta ini bergantung pada perubaha warna yang dapat dideteksi oleh mata manusia, kata Mills. Tinta-tinta yang berbasis pelarut seperti ini juga lebih mudah dicetak pada polimer-polimer biasa yang digunakan sebagai kemasan makanan, tambah Mills.

'Sebuah tinta yang sensitif oksigen, seperti yang baru-baru kami temukan ini, bisa digunakan untuk menunjukkan apakah udara dalam kemasan yang telah dimodifikasi masih tetap utuh, pertama-tama di pabrik pengemasan, dan selanjutnya di supermarket, sehingga bisa menjamin agar kemasan-kemasan yang cacat atau rusak tidak dijual lagi', kata Mills. Konsumen sendiri akan mampu memilih makanan dan mengetahui secara langsung apakah makanan kemasan tersebut masih bagus atau sudah rusak.

Disadur dari: http://www.rsc.org/chemistryworld/

0 komentar: